Life is Adventure

Life is Adventure

Senin, 18 Maret 2013

Opinion


Tidak ada yang tidak berubah di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri, begitu pula bangsa kita. Saat ini bangsa kita sedang terpuruk dan lemah. Namun suatu saat akan datang masanya dimana bangsa ini bangkit dan memimpin peradaban manusia. Karena kepemimpinan bangsa-bangsa itu seperti roda, ada gilirannya di atas dan ada saatnya dibawah. Saat itu pasti akan datang karena selalu ada orang-orang
yang bekerja untuk perubahan. Kalo bukan kita maka siapa lagi?
Sejarah telah mencatat bahwa perubahan-perubahan besar yang pernah terjadi pada suatu bangsa pasti didalangi oleh pemuda yang menjadi anak bangsanya. Motornya pasti pemuda, walaupun kenyataannya tidak selalu yang menjadi motor akan mengisi alam perubahan yang dibuatnya. Reformasi tahun 1998 contoh sederhana untuk hal itu.
Salah satu poin pentingnya adalah perubahan itu datangnya dari golongan elit. Jumlah mereka sedikit, tapi daya tampungnya besar. Mengapa demikian? Karena yang sedikit ini memiliki peran yang penting disebabkan kualitas mereka yang besar.
Mahasiswa merupakan golongan elit bangsa ini. Dari sekian banyak pemuda di negeri ini, mahasiswa yang memiliki kapasitas keilmuan dari sisanya. Sebenarnya, mahasiswalah yang paling bisa diharapkan untuk memimpin perubahan bangsa ini. Dan kenyataannya memang bnagsa ini berharap pada mereka, walaupun bangsa ini tidak menyadarinya.
Karena itu mau tidak mau, suka tidak suka mahasiswa harus menyadari akan peranannya sebagai agent of change, iron stock, guardian value, dan problem solving. Peranan ini menjabarkan bahwa sebagai mahasiswa kita bukan hanya lingkungan sekitar yang cakupannya luas bahkan bisa sampai tataran negara bahkan dunia. Jadi, sumbangsih mahasiswa ini sanga besar, mahasiswa sering dianalogikan sebgai tunas bangsa. Memang benar adanya mahasiswa ini yang nantinya membawa perubahan, menjaga nilai-nilai, menjaga norma,dan tentunya pemecah kebuntuan dalam masyarakat. Maka dari itu, dalam rangka meraih peranan ini, mahasiswa memiki posisi netral. Tidak memihak ke salah satu golongan, tapi mahasiswa ini lebih memberi pengarahan apa yang seharusnya dilakukan.
Namun, pada era sekarang ini mahasiswa cenderung lupa kenapa mereka ada di bangku perkuliahan,mereka hanya berangkat ke kampus kemudian menyerap ilmu lalu pulang. Padahal nyatanya mereka ada di kampus bukan hanya untuk itu saja. Negara memberi subsidi untuk perguruan tinggi bukan untuk menghasilkan generasi yang memperaya diri sendiri melainkan untk mencerdaskan bangsa. Selain itu pula, mahasiswa juga harus menerapka PPTJM (Peran Posisi, dan Tanggungjawab Mahasiswa). Idealnya mahasiswa mempunyai prinsip yang tidak neko-neko dan tidak menganut paham yang menyimpang seperti paham apatis (acuh tak acuh), hedonis (hura-hura) dan pragmatis (instan). Justru hal-hal yang seperti itulah yang dapat menghancurkan diri mereka sendiri. Mahasiswa perlu sebuah bekal sebuah semangat perjuangan yang tinggi dan tentu bekal hidup yang cukup.
Dengan hadrskill yang dimiliki itu tidaklah cukup untuk terjun ke dunia masyarakat setelah wisuda nanti. Apalah arti mahasiswa akuntansi yang mendalami dan menguasai konsep-konsep laporan keuangan sesuai PSAK atau yang sudah berlaku sekarang berdasarkan IFRS, tapi softskillnya nihil. Percuma saja waktu kuliah hanya dihabiskan untuk belajar, tapi kemampuan bersosialisasi dan berorganisasi tidak mereka miliki.
Mahasiswa tentu tahu tentang sejarah bangsa Indonesia. Di catatan sejarah, tertulis bahwa berkat organisasilah bangsa Indonesia bisa maju. Hari Kebangkitan Nasional dimulai ketika lahirnya organisasi pemuda yang pertama yaitu Budi Utomo. Kini kita menanti catatan sejarah baru yang dimulai dari organisasi.
Sebagai mahasiswa yang memiliki tanggungjawab besar dimana tersandang harapan dari keluarga, bangsa, bangsa dan negara agar ketika meraih gelar sarjana dan terjun di dalam dunia masyarakat, kita akan menjadi orang-orang yang cerdas dan dapat diandalkan. Kita harus mempunyai kecerdasan hardskill/ IQ, softskill/EQ, spiritual quotient/SQ, dan adversity quotient/AQ. Berprestasi dalam hal akademik, aktif dalam kegiatan organisasi, serta mempunyai kontrol tahan banting/pantang menyerah dalam menghadapi persaingan global). Dengan semangat Jenderal Soedirman, serta tekad yang kuat demi bangsa dan tanah air, semoga kita semua dapat menjadi mahasiswa akuntansi calon ideal pemimpin bangsa, impian bagi bangsa Indonesia. Aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar